Air Mata Jeruji

Kita tertawa meski dunia sedang memelihara kegagalan
Ia ketakutan bagai neraka sedang menghampiri
Kakinya luka ditebas karang-karang terjang berdansa

Anak anaknya menangis memohon mukjizat Tuhan alam semesta
Aku menunggu menyaksikan ia ketakutan di balik jeruji itu
Tuhan, berikan cinta-Mu setetes pun pada hamba-hamba yang dicintai iblis

Matanya menjatuhkan air penyesalan
Oh sadarlah, anak-anakmu sedang merindui pundakmu
Jangan kau bunuh kasih sayang Tuhanmu
Biarkan aku yang membunuh setan-setan itu

Aku tak bisa bergabung pada dunia barumu
Biarkan bayimu dirawat oleh panas dunia
Tuhan sekali lagi aku mohon pada-Mu
Bismillah

Kendari 27 september 2019

Izzrah

Senja menepi gelap ia tersenyum sambil melihat spion
Matanya diwarnai malu, sedikit keunguan
Secuil pernak-pernik pada bibirnya ia terlihat seperti kembang
Lalu biru memberi rindu pada rintik-rintik

Malam biarkan aku melukis gincunya di sudut bulan

Kendari 13 Februari 2020

Doa

Harum kobra mengundang rindu
Membelai pasir di gurun jangkrik
Bisik gitar memerah di balik layu
Memecahkan kumbang melati keraton

Pusaka merayu menembus pori-pori pagi buta
Awan menari pada sela-sela bintang Subuh
Seram asap dupa memburu keikhlasan
Merampas cicak sedang bercinta

Nada kembali merintis kesakitan
Pada dosa langkah malam itu
Hingga ia masih bernyanyi sambil mencaci
Memerintahkan bayangan embun mencari

Tuhan kutulkah ia bila menyembah bayangannya
Mustika tak butuh tubuh yang penuh asmara
Ia berkilau kebiruan dengan sekejap
Malu pada rinai mata kekasihnya lagi kotor

Lukisan keramik hanya memburu nasib
Sambil terpancar di tangis kanak-kanak yatim
Ia masih termangu di alam merpati
Terbanglah saat alam merindui

Kendari, 08 2019Musalim 1

MUSALIM lahir di Desa Longa Wangi-wangi,Wakatobi. Ia kini sebagai mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo.Tahun 2017 Ia bergabung di organisasi Seni Laskar Sastra (Lastra) FKIP Universitas Halu Oleo. Selain lastra ia bergabung di Pustaka Kabanti Kendari sebagai relawan aktif, di Pustaka Kabanti ia belajar cara mengembangkan imajinasi dalam sajak-sajak “gila”-nya. Kini juga ia aktif melatih teater di HMPS Sastra Indonesia.Ia aktif menulis,drama,dan teatrikal. Mahasiswa berambut panjang ini, menjelang semester akhir dan sedang melakukan kegiatan Lapak Baca setiap Sabtu di Tugu Persatuan Universitas Halu Oleo.